HATI-HATI, TRANSAKSI INI BERISIKO TINGGI. ANDA DAPAT SAJA MENGALAMI KERUGIAN ATAU KEHILANGAN UANG. JANGAN BERUTANG JIKA TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN MEMBAYAR. PERTIMBANGKAN SECARA BIJAK SEBELUM BERTRANSAKSI.

Cairin

TKB0: TKB30: TKB60: TKB90:
Diperbarui pada : 2021/7/16
BLOG > Pelajaran Financial Penting Pada Film Squid Game
visitor badge

Pelajaran Financial Penting Pada Film Squid Game

good

Siapa yang tidak tahu Serial Netflixyang berjudul Squid Game? Tentu semua sudah tahu dengan film yang mendadak menjadi popular, hingga menjadi perbincangan banyak orang karena ceritanya yang sangat menarik. Film ini dirilis resmi pada 17 September lalu, dan mendapatkan banyak respons positif dari para penikmat film bahkan Squid Game berhasil menempatkan diri pada peringkat pertam dari chart Netflix di Amerika Serikat.

Film garapan sutradara Hwang Dong-hyuk ini tidak hanya menawarkan alur cerita yang menarik, tetapi juga ada pelajaran hidup yang bisa kita petik, salah satunya adalah bijak dalam financial atau keuangan.

Penasaran? Yuk kita simak selengkapnya.

1. Pentingnya Mengelola Keuangan

Pelajaran pertama yang bisa kita petik adalah pentingnya mengelola keuangan dengan baik. Berapapun penghasilan yang kamu miliki, kamu harus bisa mengaturnya dengan baik sebab pendapatan sebesar apapun tidak akan bisa kita nikmati atau termanfaatkan jika kita salah dalam mengaturnya.

Pada salah satu scene Squid Game, Sang Woo, teman Gi Hun, mengatakan, “Don’t put yur eggs in one basket”. Kalimat tersebut tentunya sudah sangat familiaryaitu pepatah bijak investasi. Hal ini juga terjadi pada diri kita sendiri. Pada era digital saat ini kita dapat berinvestasi pada berbagi instrumen, ada potensi keuntungan akan tetapi kita harus pahami juga risikonya. High riks, high return, untuk itulah pentingnya mengelola keuangan dengan baik, termasuk investasi.

2. Menabung adalah Kunci

Salah satu hal penting dalam mengelola keuangan adalah dengan cara menabung, hal ini tentunya sudah diajarkan sejak kita masih kecil.

Karakter Seong Gi Hun (Lee Jung Jae) dalam film ini diceritakan telah bercerai, terlilit hutang, dan bahkan tak bisa memberikan hadiah di hari ulang tahun anaknya. Seong Gi Hun juga dipecat dari pekerjaannya dan memiliki tumpukan utang, dan ibunya pun sedang membutuhkan uang untuk operasi.

Dari situ kita semua bisa mengambil pelajaran bahwa memiliki tabungan itu sangat penting agar suatu saat sedang terjadi hal-hal yang tidak terduga dan membutuhkan uang kita tidak takut lagi karena sudah memiliki tabungan.

3. Prioritas dalam Mengelola Keuangan

Dalam film ini salah satu tokoh utama yaitu Gi menggunakan uangnya untuk bermain judi, bukannya digunakan untuk menutup pengeluaran atau dijadikan modal untuk mendapatkan penghasilan. Melalui serial ini, kita belajar untuk memprioritaskan hal-hal yang lebih penting dalam mengelola keuangan.

Tujuan utama dari penerapan skala prioritas dalam keuangan adalah agar kita tidak berada dalam pola hidup konsumtif. Skala prioritas juga membantu menghindarkan kita dari pengeluaran yang tidak perlu. Penerapan skala prioritas yang benar ternyata bisa membantu Anda siap dalam menghadapi masa depan.

4. Tidak ada Uang yang Didapatkan Dengan Cara Instan

Dalam serial ini menceritakan sebuah kompetisi permainan yang memberikan hadiah dalam jumlah yang sangat banyak, namun untuk mendapat semua hadiah tersebut, setiap peserta harus berjuang mati-matian melalui tahap demi tahap permainan yang sangat sulit dan harus siap mengorbankan nyawa.

Dalam ini hal, sama halnya dengan kita yang bekerja, bahwa untuk mendapatkan uang tidak ada dengan cara yang instan, kita harus bekerja dan bijak mengelolanya. Kita semua tentu menginginkan kondisi keuangan yang stabil. Tidakperlu berlebihan, tapi ketika ada hal yang dibutuhkan, uangnya sudah ada.

5. Uang Bukanlah Segalanya

Dalam film ini juga mengajakarkan kita, bahwa uang bukanlah segalanya. Sebab cerita dari film ini jika kamu punya banyak uang, apa pun yang kamu beli akan berujung membosankan. Artinya bahwa berapapun uang yang kita miliki, hidup tetap butuh perjuangan. Mungkin bentuknya saja yang berbeda. Bahkan, kita kadang bosan menjalani hidup, yang tak dapat ditolong dengan adanya uang.

Memang sumber kebahagiaan seseorang berbeda beda. Namun, dalam film Squid Game ini memberi kita pelajaran, bahwa tak hanya soal bertahan hidup, tetapi juga soal menghargai dan melihat keindahan dalam hal-hal kecil yang ada di sekitar kita.

Itulah 5 pelajaran dalam mengelola keuangan dari Film Squid Game. Di sini, kita belajar bahwa pentingnya mengelola keuangan dalam hidup. Kondisi keuangan seseorang merupakan salah satu hal yang bisa mempengaruhi kehidupan seseorang. Jika kondisi keuangan baik, tentu saja kehidupan sehari-hari bisa berjalan dengan baik pula.








Baca Juga:






Pemberitahuan

  • 1. Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi merupakan kesepakatan perdata antara Pemberi Dana dengan Penerima Dana, sehingga segala risiko yang timbul dari kesepakatan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh masing-masing pihak.
  • 2. Resiko Kredit atau Gagal Bayar dan seluruh kerugian dari atau terkait dengan kesepakatan pinjam meminjam ditanggung sepenuhnya oleh Pemberi Dana. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas resiko gagal bayar dan kerugian tersebut.
  • 3. Penyelenggara dengan persetujuan dari masing-masing Pengguna (Pemberi Dana dan/atau Penerima Dana) mengakses, memperoleh, menyimpan, mengelola dan/atau menggunakan data pribadi Pengguna (‘Pemanfaatan Data’) pada atau di dalam benda, perangkat elektronik (termasuk smartphone atau telepon seluler), perangkat keras (hardware) maupun lunak (software), dokumen elektronik, aplikasi atau sistem elektronik milik Pengguna atau yang dikuasai Pengguna, dengan memberitahukan tujuan, batasan dan mekanisme Pemanfaatan Data tersebut kepada Pengguna yang bersangkutan sebelum memperoleh persetujuan yang dimaksud.
  • 4. Pemberi Dana yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman pinjam meminjam, disarankan untuk tidak menggunakan layanan ini.
  • 5. Penerima Dana harus mempertimbangkan tingkat bunga pinjaman dan biaya lainnya sesuai dengan kemampuan dalam melunasi pinjaman.
  • 6. Setiap kecurangan tercatat secara digital di dunia maya dan dapat diketahui masyarakat luas di media sosial.
  • 7. Pengguna harus membaca dan memahami informasi ini sebelum membuat keputusan menjadi Pemberi Dana atau Penerima Dana.
  • 8. Pemerintah yaitu dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan, tidak bertanggung jawab atas setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan oleh Pengguna, baik Pemberi Dana maupun Penerima Dana (baik karena kesengajaan atau kelalaian Pengguna) terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan maupun kesepakatan atau perikatan antara Penyelenggara dengan Pemberi Dana dan/atau Penerima Dana.
  • 9. Setiap transaksi dan kegiatan pinjam meminjam atau pelaksanaan kesepakatan mengenai pinjam meminjam antara atau yang melibatkan Penyelenggara, Pemberi Dana dan/atau Penerima Dana wajib dilakukan melalui escrow account dan virtual account sebagaimana yang diwajibkan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap ketentuan tersebut merupakan bukti telah terjadinya pelanggaran hukum oleh Penyelenggara sehingga Penyelenggara wajib menanggung ganti rugi yang diderita oleh masing-masing Pengguna sebagai akibat langsung dari pelanggaran hukum tersebut diatas tanpa mengurangi hak Pengguna yang menderita kerugian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
  • 10. Data pengguna/peminjam yang diajukan melalui aplikasi Cairin juga akan dilaporkan ke Fintech Data Center (FDC) atau Pusdafil.
  • 11. Bahwa Pemberi Dana sudah mengetahui dan menanggung sepenuhnya risiko atas pemberian pinjaman;
  • 12. Bahwa Penerima Dana sudah mengetahui risiko kehilangan aset ataupun harta kekayaaan akibat gagal bayar;
  • 13. Bahwa Penerima Dana sudah mengetahui, mempertimbangkan dan menyetujui segala tingkat bunga dan biaya yang berlaku sesuai dengan kemampuan dalam melunasi pinjaman;
  • 14. Bahwa Pemberi Dana diwajibkan untuk mempelajari pengetahuan dasar mengenai (LPBBTI) sebelum memberikan pinjaman;
  • 15. Bahwa setiap kecurangan dan tindakan ilegal dilaporkan sepenuhnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan masyarakat luas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  • 16. Bahwa catatan kredit Penerima Dana akan dilaporkan secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk kepentingan Pusat Data Fintech Lending yang akan dimanfaatkan bersama dengan para pelaku industri perbankan nasional dan industri keuangan lainnya;
  • 17. Bahwa Penerima Dana sudah membaca dan mempelajari setiap syarat dan ketentuan.